majalah militer

14 Jan 2009, Surabaya - Sebanyak 133 kadet (taruna) Akademi TNI AL (AAL) dari Korps Marinir mengikuti pendidikan komando (dikko) yang dilepas oleh Gubernur AAL, Laksda TNI Moch. Jurianto di Surabaya, Rabu.

Kadet tingkat empat itu akan mengikuti pendidikan khusus pasukan korps baret ungu selama 50 hari di Puslatpur Korps Marinir Karang Tekok dan Jangkar (Asembagus), Selogiri (Banyuwangi), Argopuro, Bromo dan Nongko Jajar (Pasuruan), lalu kembali ke Surabaya.

Gubernur AAL dalam sambutannya mengatakan, materi latihan yang harus diikuti kadet adalah, tahap laut, dasar komando, tahap hutan, gerilya lawan gerilya, dan lintas medan. Latihan itu bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar dan keterampilan dasar komando secara perorangan maupun kelompok dalam situasi pertempuran.

"Banyak pengalaman yang dapat dijadikan bekal kelak dalam penugasan yang sebenarnya dalam mengendalikan anak buah, menghadapi situasi medan dan cuaca. Latihan ini menuntut ketangguhan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi di medan pertempuran," katanya sebagaimana dikutip Kabagpen AAL, Mayor Laut (KH) Drs Jamaluddin.

Ia mengemukakan, saat ini menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin dinamis sebagai implikasi dari kecenderungan perkembangan strategis, dibutuhkan tingkat kesiapsiagaan yang tinggi dari segenap komponen kekuatan TNI AL.

"Korps Marinir harus mampu menunjukkan kemampuannya sebagai prajurit laut dan pasukan pendarat, termasuk melakukan peperangan di hutan sebagai bagian dari pelaksanaan perang gerilya. Keterampilan ini juga dapat dimanfaatkan untuk dukungan terhadap berbagai operasi di dalam maupun di luar negeri," katanya.

Karena itu ia meminta para peserta pendidikan agar menyiapkan fisik dan mental dengan baik serta mengikuti latihan secara disiplin. Dengan latihan yang disiplin diharapkan TNI AL memiliki perwira Korps Marinir yang yang handal, profesional dan dapat diandalkan. (Masuki M. Astro @AntaraJatim)