majalah militer

Setelah dua hari dihantam gelombang setinggi 2 hingga 5 meter di laut Arafuru, KRI Teluk Cendrawasi-533 dengan komandan kapal Mayor Laut (P) Baharudin Anwar yang tolak dari dermaga Lanal Tual, Jumat (8/1) akhirnya tiba di Merauke, Minggu (11/1) dengan selamat.

Sejak lepas dari selat perairan Tual, gelombang setinggi 3 meter sudah menghadang laju pelayaran kapal. Begitu kapal memasuki laut Arafuru gelombang laut semakin tinggi yakni mencapai 5 meter, ini bisa dirasakan goyangan kapal sangat keras sekali. Pada saat itu hari mulai malam, beberapa kali ombak lambung menghantam kapal sehingga kondisi kapal miring ke kanan dan kiri. Barang-barang seperti piring dan gelas pecah berjatuhan.

Begitu kapal sandar, seluruh panitia yang terlibat melaksanakan kegiatan sesuai fungsinya masing-masing. Mengingat, rangkaian kegiatan peresmian Lantamal XI Merauke sudah dimulai pada tanggal 14 Januari, sehingga praktis panitia hanya punya waktu 3 hari lagi untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Untuk seksi perlengkapan sibuk dengan memasang umbul-umbul dan spanduk serta mendirikan tenda undangan dan podium upacara. Begitupun seksi lainnya, seperti seksi kirab kota melaksanakan koordinasi dengan pejabat Muspida setempat untuk mempersiapkan kelengkapan pasukan yang terlibat nanti. Karena dalam pelaksanaan kirab kota, bukan hanya pasukan dari TNI AL saja yang terlibat, tapi juga akan diikuti TNI AD, TNI AU, Polri dan institusi setempat lainnya.

Tidak kalah pentingnya, seksi publikasi dari Dispenarmatim pada hari esoknya juga sibuk berkoordinasi dengan pejabat humas Pemda Kabupaten Merauke untuk mengkondisikan media massa cetak dan elektronika setempat. Dengan banyaknya media yang meliput, tentunya masyarakat dan seluruh bangsa Indonesia akan mengetahui beridirinya Pangkalan Utama TNI AL tersebut. Yang pada akhirnya, diharapkan kehadiran Lantamal XI Merauke akan menjadi kebanggaan sekaligus kenyamanan bagi kehidupan bangsa dan negara, khususnya bagi kehidupan masyarakat Merauke dan sekitarnya. (Dispenarmatim)