Pengiriman Kapal ke Lebanon Kebanggaan Indonesia
Senin, 12 Jan 2009 Surabaya -- Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksda TNI Lili Supramono mengemukakan, pengiriman kapal perang TNI AL ke Lebanon yang ditugaskan oleh PBB merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia.
"Kesempatan berpartisipasi dalam misi perdamaian PBB ini merupakan wujud kepercayaan. PBB mengakui kemampuan Indonesia, khususnya TNI AL dalam melaksanakan operasi di laut serta operasi-operasi bersama dengan negara lain," katanya di Surabaya, Senin.
Saat memberi pembekalan pada 110 prajurit yang akan ditugaskan ke Lebanon dengan menggunakan KRI Diponegoro-365 itu, Pangarmatim juga mengemukakan bahwa pengiriman ini merupakan kesempatan yang sangat strategis karena untuk pertama kalinya misi perdamaian melibatkan kapal perang TNI AL.
KRI Diponegoro akan bergabung dalam misi perdamaian PBB bersama dengan beberapa kapal perang dari negara-negara Eropa, seperti Jerman, Perancis, Portugal, Belanda dan Italia.
"Dengan bergabungnya kapal perang Indonesia ini merupakan kemajuan sangat positif bagi TNI AL serta berdampak cukup besar pada citra 'Maritime Task Force' (MTF), karena komposisi kapal-kapal tidak hanya didominasi oleh negara-negara Eropa, tetapi juga melibatkan salah satu negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia," katanya.
Menurut dia, kepercayaan itu menuntut kesiapan prajurit TNI AL, khususnya ABK KRI Diponegoro agar dapat bekerjasama dalam suatu gugus tugas dengan angkatan laut negara-negara Eropa yang merupakan anggota NATO.
"Kemampuan gugus tugas ini harus memenuhi standar maupun kriteria yang ditetapkan PBB. Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan PBB dalam melaksanakan pengaturan dan pemeriksaan, baik sebelum maupun setelah melaksanakan operasi," katanya.
Pangarmatim meminta agar para prajurit membekali diri dan meningkatkan kemampuan personel dalam kerja individu ataupun dalam tim, serta menyiapkan berbagai perlengkapan yang akan digunakan dalam misi tersebut. (Masuki M. Astro)