110 Prajurit Laut Latihan Pratugas PBB ke Lebanon
Rabu, 07 Jan 2009 16:53:24 -- Surabaya - Sebanyak 110 prajurit TNI AL yang akan bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon mengikuti latihan pratugas yang dibuka oleh Kasum TNI, Laksdya TNI Didik Heru Purnomo di Surabaya, Rabu.
Materi pelatihan yang berlangsung hingga 5 Februari 2009 itu meliputi masalah taktis dan teknis militer, komando dan pengendalian, komunikasi, serta pengetahuan lain, seperti pengenalan budaya lokal, pengetahuan HAM serta kemanusiaan.
Menurut Kasum TNI, sebelum berangkat mereka juga akan melaksanakan latihan teknis berupa manuver lapangan di sekitar Laut Jawa. Dengan pelatihan ini, diharapkan semua prajurit yang terlibat memiliki kemampuan sesuai dengan standar PBB.
"Pengiriman Satgas Laut dari pasukan PBB ini yang pertama kalinya bagi TNI. Permintaan satgas laut dari Indonesia oleh PBB sangat signifikan untuk kepentingan perdamaian, karena akan melengkapi komposisi pasukan UNIFIL Maritim dari negara Eropa, seperti Spanyol, Jerman, Belanda, Belgia, Turki dan lainnya," katanya.
Menurut dia, prestasi yang telah ditorehkan prajurit TNI sebelumnya saat ditugaskan di Misi UNIFIL yang mampu menunjukkan sebagai tentara profesional serta mampu bergaul dan disukai rakyat setempat menyebabkan Indonesia diminta untuk menambah pasukan penjaga perdamaian di Lebanon.
Mantan Pangarmatim itu mengemukakan, Indonesia merupakan negara di Asia yang diminta langsung oleh PBB untuk mengirimkan pasukan lautnya dalam misi perdamaian.
Kasum TNI yang saat itu didampingi Pangarmatim, Laksda TNI Lili Supramono juga menginstruksikan agar prajurit TNI AL yang tergabung dalam Satgas itu bekerja berdasarkan pola operasi sesuai standar PBB dan juga harus memperhatikan budaya lokal.
"Hal tersebut akan membantu menjadi penengah secara imparsial atau tidak memihak pada salah satu kelompok dari pihak-pihak yang bertikai. Kalian harus mampu menjaga nama baik bangsa, sehingga citra negara Indonesia semakin baik di mata dunia," ujarnya.
Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful menambahkan, awal Februari 2009 pasukan itu akan berangkat ke Lebanon menggunakan kapal perang canggih milik TNI AL, yaitu KRI Dipenogoro-365 yang dilengkapi satu helikopter.
"Dari 110 personel itu, 88 diantaranya adalah ABK KRI Diponegoro, 22 lainnya adalahl kru helikopter, dokter, pasukan katak, penyelam, personel komunikasi, perwira penerangan, teknisi senjata dan lainnya," ujarnya.
Ia mengemukakan, seluruh personel itu merupakan prajurit Koarmatim terpilih dari hasil seleksi yang meliputi kemampuan Bahasa Inggris, pemeriksaan kesehatan secara lengkap, tes psikologi dan wawancara. (Masuki M. Astro @antarajatim)