TNI-AL Kirim Kapal Perang ke Lebanon
Sabtu, 10 Januari 2009, JAKARTA -- Situasi Lebanon semakin panas akibat agresi militer Israel di Gaza. Meski begitu, TNI-AL tetap mengirimkan kapal perang ke negara yang berbatasan langsung dengan Israel itu. TNI-AL sudah menyiapkan KRI Diponegoro-365, kapal perang tercanggih dari jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) dari jenis Sigma Class.
Selain itu, disiapkan satu unit helikopter Bolkow 105 dari Wing Udara Koarmatim yang on board di geladak kapal. ''Total, 110 personel yang akan berangkat sebagai Satgas Laut TNI,'' ujar Kadispen Armatim Letkol Toni Syaiful kepada Jawa Pos kemarin (09/10).
Menurut Toni, sebelum bertolak, seluruh personel yang bergabung dalam misi perdamaian PBB Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-A / UNIFIL (United Nations Interim Forces in Lebanon) akan diberi pelatihan khusus. Pembekalan itu diberikan langsung oleh berbagai instansi terkait, seperti Deplu, Bais TNI, UNHCR, UNIFIL, UNICEP, ICRC, dan dari Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Mabes TNI.
''Materi yang diberikan juga standar PBB, termasuk pengenalan budaya lokal Lebanon. Situasi terkini Palestina juga menjadi pelajaran prajurit TNI-AL,'' kata Toni. Pelatihan dan pembekalan yang diikuti 110 prajurit TNI-AL itu berlangsung hingga 5 Februari 2009.
''Mereka juga akan melaksanakan drill teknis berupa manuver lapangan di sekitar Laut Jawa untuk memantapkan keandalan penguasaan senjata yang ada di kapal,'' katanya. KRI Diponegoro dilengkapi rudal Exocet MM 40, meriam 20 mm, berbagai senapan otomatis, pistol perorangan P2, dan terpedo antikapal selam.
Perwira dua melati di pundak itu menjelaskan, di antara 110 personel yang terlibat, 88 orang adalah ABK KRI Diponegoro-365. Ditambah 22 personel pendukung lain yang terdiri atas kru helikopter, pilot, dokter, personel pasukan katak, penyelam, komlek, seorang perwira penerangan, dan teknisi senjata. (rdl/iro @ JawaPos)
You can leave a response, or trackback from your own site.